Kamis, 12 April 2012

Mandi, mandi, dan mandi

Jam masih menunjukkan pukul 06.00 dan mata saya masih terasa sangat berat. Badan juga masih terasa sangat capek. Bisa dikatakan semalam saya nyaris tidak tidur. Setelah sedikit sibuk dengan kerjaan di kantor sebebnarnya saya berniat untuk tidur, saat itu pukul 00.10-an. Tapi langsung saya urungkan, karena udah kepalang basah terjaga dan saya baru teringat bahwa nanti klub favorit saya main dan disiarkan live di salah satu chanel tivi nasional, yup pagi tadi Juventus bermain melawan Lazio. Sembari menunggu main saya ganti baju jerseynya Juventus (fans berat) sembari utak-atik netbook. Tidak sia-sia karena akhirnya Juventus menang 2-1, Forza Juventus..

Nadia terus berteriak tidak karuan, mengganggu waktu tidur saja yang baru sebentar saja. Tidak seperti biasanya, hari ini dia minta mandi disini sama ibu saya. Akh, ada-ada saja. Kebetulan saya sedang keluar ketika ibu memandikan Nadia, namanya juga anak kecil jadi polahnya ya banyak sekali, hal yang buat ibu jadi agak marah karena takut Nadia telat berangkat ke Play Group. Selesai mandi masih saja ribet dengan lari sana lari sini. Masih basah tapi tidak mau di keringke pake handuk (mungkin mintanya di jemur: bercanda)

Ada hal baru yang buat saya terdiam untuk merenung. Bukan hal hebat atau hal besar, tapi setidaknya hal kecil ini membuat saya memahami satu hal baru. Yang saya amati adalah bahwa setiap orang setelah mandi dan hendak mengeringkan badannya, maka yang akan dikeringkan lebih dulu adalah rambutnya dulu, kepala, badan, tangan, kemudian baru kaki. Mungkin anda bingung dengan perenungan saya, tapi itulah yang saya lihat.

Jawaban langsung muncul dari pertanyaan sederhana itu. Mengapa hampir pasti semua melakukan itu?
Jelas semua mengeringkan rambut dan kepala dulu dari pada yang lain, karena air mengalirnya ke bawah, maka bagian atas harus dikeringkan dulu sebelum bagian yang lain karena jika tidak maka tentu bagian lain yang sudah dikeringkan akan kembali basah akibat air dari rambut menetes kebawah. Coba fikirkan, badan yang sudah dikeringkan lebih dulu akan menjadi sia-sia jika air di rambut masih terus menetes kebawah mengenai badan lagi.

Lantas apa yang spesial??

Kita ibaratkan bahwa air adalalah dosa, dosa yang harus dikeringkan. Maka dengan sederhana akan muncul pemahaman seperti ini. banyak orang telah berdosa lantas dengan mudah meminta pengampunan dan menyelesaikan dosa tersebut, tapi dengan segera dan dengan cepat orang akan kembali mengulangi dosa tersebut. Hal ini terjadi berulang dan terus menerus. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena sebenarnya mereka hanya bembersihkan air (dosa) yang kecil yang merupakan efek dari dosa yang lain yang lebih besar pengaruhnya, yakni dosa (air) dari kepala tadi. Akan terus berlanjut dan tidak akan menjadi kering jika air yang ada dikepala tidak dikeringkan dulu.

Bro..sist…

Apakah saat ini kita tengah mengalami hal yang sama? Kita merasa begitu mudah terjatuh pada dosa dan kesalahan yang sama, tidak pernah ada daya lebih ketika kesalahan itu dihadapan kita sehingga kita sering terjatuh.

Sebenarnya yang harus kita lakukan adalah berdiam sejenak, untuk mengevaluasi diri kita untuk kemudian meminta Kristus menyucikan kita dari dosa yang telah mengikat kita. Biarkan DIA mengambil dosa tersebut dan bagian kita adalah tetap menjadi kudus dan bersih selama kita hidup didunia ini.

Pengampunannya nyata, dan pengorbannya sungguh mulia…jadilah anakNya yang bersyukur dalam menyelesaikan setiap tantangan kehidupan dan jadilah pribadi yang santun dalam Dia

Jesus Bless

0 comments:

Posting Komentar

Technology Blog