Apa yang terlintas dalam benak anda ketika mendengar kedua
nama makanan diatas? Pasti bermacam-macam, saya sendiri akan membayangkan
sebuah makanan elit, makanan dari italia, dan tentu enak rasanya. Tapi saat ini
saya tidak akan menjadi pak Bondan yang dengan lihainya memberikan penilaian
cita rasa makanan dengan “mak nyuss”nya
tersebut.
Saat ini akan saya coba sampaikan pemikiran sederhana saya
mengenai pemaknaan pola fikir seorang remaja laki-laki dan perempuan dengan
semangkuk spageti dan sepotong pizza. Nah kan, tambah bingung…..
Mengapa saya harus menggambarkan dengan spageti dan pizza?
Yang menjadi dasar utama pemilihan makanan tersebut, bukan pada rasa karena hal
ini akan menjadi sangat relatif dan subyektif antara tiap orang. Saya mengambil
penggambaran dari segi bentuk dan tekstur dari kedua makanan ini. mungkin saja
ada variasi, tapi saya yakin secara umum bayangan kita akan sama mengenai kedua
masakan ini.
Spageti, disajikan dalam piring cantik dengan mie diatasnya
dan biasanya juga ada siraman kuah dengan daging diatasnya. Pizza, disajikan
bentuk bulat dengan potongan simetris tiap bagiannya, variasi taburan
diatasnya, entah daging, jamur, dan yang lainnya. Wuih, nikmat sekali kedua
makanan ini.
Lantas, apa hubungannya spageti dan pizza dengan pola fikir
remaja laki-laki dan perempuan?
Banyak referensi literatur yang membahas mengenai golongan
ini dan di melalui internet kita bisa mengakses informasi tersebut. Tapi akan
sedikit kita lihat bagaimana remaja itu. Remaja adalah satu golongan usia yang
sangat penting dalam perjalanan kehidupan seorang individu manusia. Ada sisi
rawan yang terkandung juga dalam pentingnya usia ini. Masa ini mereka tengah
mencoba mencari “siapa” diri mereka atau bisa disebut jati diri. Jika pada masa
remaja berhasil dilalui dengan baik maka kemungkinan besar dia akan bertumbuh
menjadi baik pula, begitu juga sebaliknya. Pada usia ini remaja juga mengalami
perkembangan dan pertumbuhan yang sangat signifikan, baik itu fisik atau
psikologisnya, dan ini pula yang membuat mereka menjadi sangat “galau”, remaja
putri sering tidak nyaman dengan menstruasi yang dialaminya sedang remaja putra
akan merasa sangat terpukul jika ada satu jerawat yang ada dihidungnya. Ini
normal…..
Remaja spageti dan remaja pizza
Ada begitu banyak point pembeda yang bisa kita gunakan, tapi
disini saya hanya akan memaparkan beberapa saja yang penting dan sering kita
temui di kehidupan nyata, diluar adanya pengecualian sifat yang khusus akan
kita lihat dari dimensi yang lebih universal
Remaja spageti adalah remaja yang memiliki pola fikir
tindakan dan perasaan sama seperti bentuk mie spageti yang saling terkait dan
tidak beraturan. Remaja spageti adalah Remaja Putri. Remaja pizza adalah remaja
putra yang memiliki pola fikir tindakan dan perasaan sama seperti bentuk
potongan pizza yang rapi dan simetris. Mengapa demikian? Mari kita sejenak
melamun dan bayangkan kita pada masa itu….
Ketika sedang marah…..
Pizza akan lebih mudah terpancing dan merespon dengan cepat
pada hal yang membuatnya marah, tapi biasanya setelah semua terjadi rasa
marahnya akan cepat reda dan kembali stabil. Spageti memilih memakai waktu
lebih lama untuk memikirkan kembali hal yang membuatnya marah. Hal yang lebih
parah adalah rasa marahnya itu sering terpendam dan terakumulasi dalam emosi
yang lembut tapi sangat merusak, dan jika tiba pada puncaknya, kemarahannya
bisa menjadi sangat tidak terkontrol dan memerlukan waktu yang lama untuk
kembali pada kondisi stabil, bahkan kebanyakan akan menjadi akar pahit.
Ketika sedang sedih….
Spageti adalah tipe penikmat rasa sedih, bahkan jika boleh,
saya akan menyebut sedih sebagai sebuah candu yang sangat nikmat bagi mereka.
Introspeksi diri dalam waktu yang lama dan tidak jarang mereka enggan untuk
bangkit, tapi ini menjadi hal yang baik, karena ada cukup waktu untuk spageti
mengumpulkan energi dan kebenaran dan ketika kemudian mereka sudah bangkit,
mereka akan memiliki daya yang lebih kuat pada candu yang sebelumnya membuat
mereka terpuruk tersebut. Pizza memiliki penilaian yang sederhana akan rasa
ini. Mereka akan berusaha menukar kesedihan yang dialaminya dengan mengabiskan
banyak waktu untuk melakukan banyak hal yang membuat mereka senang. Pizza akan
cepat bangkit dari kesedihan yang dialaminya, tapi karena tidak ada waktu yang
digunakan untuk merenung, seringkali pizza lebih sering jatuh kembali pada
kesedihan yang sama, seperti lagu dangdut “jatuh bangun”
Ketika sedang kangen….
Bagi Pizza, kangen bukanlah sesuatu yang “wow” untuk diberi
perhatian khusus. Bagi mereka kangen itu sangat simpel dan tidak terlalu
istimewa. Jika kangen ya ketemu langsung, jika tidak bisa ya telpon aja, jika
tidak punya pulsa ya sms, begitu simpel dan rasa kangen mereka sering hambar
karena sering diwujudkan dengan sesuatu yang basa-basi, seperti “sudah maem?”,
“kamu lagi apa?”, dan semua selesai. Tapi Spageti punya sesuatu yang luar biasa
untuk menghias ruang rindu mereka. Baginya, kangen itu adalah sesuatu yang
istimewa yang indah dan kangen itu sesuatu yang rumit. Tidak se-sederhana pizza
tapi kadang juga sedikit berlebihan. Rasa kangennya tidak selalu bisa di obati
dengan telp, sms, atau bahkan bertemu langsung, tapi seringkali diobati dengan
cara-cara yang lebih menyentuh sisi emosionalnya. Jika sedang hujan, mereka
sering melamun dan melihat hujan, ini yang sedang nge-trend dengan sebutan
“hujan yang unyu-unyu”, saya sendiri berdoa agar mereka tidak sedang berusah
mengitung berapa jumlah tetesan hujan yang jatuh di atap rumahnya. Mereka jadi
hobi lihat foto-foto yang dirindukan dalam berjam-jam. Mereka mungkin akan
me”repeat one” lagu tentang rindu di hapenya. Ahh, pokonya so sweet banget kalo
si spageti lagi rindu
Ketika sedang PDKT…
Berbanding 180 derajat mereka. Dari penentuan target,
percaya deh, pizza akan melihat penampilan fisik sebagai kriteria pertama untuk
seorang spageti hendak didekati. Urusan sifat, latar belakang, dsb sering kali
diabaikan. Bagi mereka, cantik, manis, adalah penting dan mutlak bagi calon
mereka. Sedang spageti akan lebih melihat sifat, hal unik, keahlian, dsb
sebagai tolok ukur pizza yang di taksirnya, penampilan fisik bisa
dikesampingkan baginya. Jadi secara sederhana, perhatikan kalimat dibawah ini
agar kita engerti apa yang saya maksudkan. Seorang
wanita akan memberikan cinta untuk mendapatkan cinta, sedang seorang pria akan
memberikan kenyamanan untuk mendapatkan cinta. Silahkan merenung dan
anggukan kepala jika anda setuju.
Ketika sedang Jatuh Cinta….
Pizza bisa secara tiba-tiba menjadi seorang pujangga besar
dengan karya puisi yang indah dari bibirnya (lebih tepatnya sebut saja Rayuan
Gombal, hehehehe). Dia akan berusaha menjadi pelindung bagi pacarnya, walau
sering kali ini berlebihan dan malah membuat pacarnya tidak nyaman, tapi
sebetulnya niatnya baik walau caranya salah. Jangan heran jika tiba-tiba pizza
menjadi rajin menyapu rumah atau bahkan cuci piring, karena pizza akan berani
melakukan hal-hal diluar kebiasaannya ketika sedang jatuh cinta. Spageti bisa
tiba-tiba menjadi sangat manja ketika deket dengan pacarnya, apalagi jika dia
sudah mendapatnya kenyamanan dengan pacarnya. Spageti akan menjadi orang yang
aneh, dia tau ketika pacarnya sedang merayunya, pacarnya itu berbohong, tapi
entah mengapa dia tetap saja senyum-senyum sendiri, malu-malu harimau, aneh.
Waktu berias didepan cermin juga akan menjadi semakin lama. Tentu saja karena
dia ingin tampil sempurna dan berharap pacarnya mau memberi pujian (gombal-an)
atas penampilannya tersebut.
Ketika sedang patah hati….
Bagi spageti, patah hati bisa berarti sebagai akhir dari
dunia. Secara tiba-tiba akan merasa menjadi wanita paling malang di dunia yang
tidak punya harapan lagi untuk masa depanya. Sering tiba-tiba menangis sendiri
dan kadang dibarengi dengan bicara sendiri dengan boneka yang ada dikamarnya,
cukup lama hingga mereka ketiduran sampai pagi. Disekolah juga akan banyak diam
tidak seperti biasanya. Kadang nangis sendiri lagi ketika teringat dengan
mantan pacarnya, dan seandainya pacarnya satu sekolah, akan semakin membuat
spageti terpuruk. Pada dasarnya pizza pun akan mengalami hal yang sama dengan
spageti, merasa terpuruk dan tertekan. Namun sikap pizza bisa membuat dia tidak
terlalu merasa sangat sedih, mereka akan berusaha keras untuk menyembunyikan
hatinya yang hancur dengan tersenyum saja, tapi mereka tidak pernah tahu sampai
kapan senyumnya bisa membantu dia berbohong tentang apa yang dia rasakan.
Cenderung acuh dan tidak perduli lagi dengan bayangan yang lalu, sangat mudah
untuk bersegera bangkit. Prinsip pizza sangat sederhana, obat dari patah hati
adalah jatuh cinta lagi. Tidak tau seberapa benar ini, tapi ini yang sering
malah membuat mereka harus bersiap untuk sakit hati lagi, karena cintanya hanya
berdasar pelampiasan yang terburu-buru, bukan dari proses penyatuan perbedaan.
And more…
Kesimpulan yang dapat ditarik dari usaha pembedaan diatas
adalah sebuah pemahaman sederhana seperti ini. Bahwa, remaja putri memiliki
pola yang sama seperti spageti, yakni sesuatu yang rumit dan bercampur,
maksudnya ketika hatinya sedang tidak nyaman maka itu akan membuat efek rambat
yang sangat cepat dan erat dengan bidang kehidupannya yang lain, entah sahabat,
sekolah, keluarga, bahkan mungkin untuk pelayannannya. Semua jadi serba rumit,
jika tidak mengetahui inti dan sumber masalahnya maka akan sangat sulit untuk
mengatasi efek rambat ini. sedang remaja putra dengan sifat pizza-nya, lebih
mudah mengendalikan diri jika mendapat stimulan pada salah satu sisi
kehidupannya. Mereka akan dengan mudah mengelompokkan permasalahannya menjadi
kotak-kotak khusus yang saling terpisah antara satu dengan yang lain.
Akhirnya, kita perlu melihat lebih dekat saja bahwa yang
semua pemaparan terdapat efek pengecualian yang perlu diperhatikan. Tidak semua
remaja putra dan putri memiliki sifat yang sama, bahkan sangat memungkinkan
untuk tertukar. Tapi pada pemaparan saya, semua dilihat pada sisi universal.
Masih banyak yang ada di kepala saya, mungkin pada
kesempatan lain akan saya tuliskan lagi. Intinya ini sangat subyektif, hanya
berdasarkan apa yang saya pahami, saya alami, dan yang saya lihat. Jika mungkin
anda memiliki pemikiran yang lain saya akan sangat terbuka untuk sharing dan
silahkan meninggalkan komentar.
Terimakasih