Selasa, 17 April 2012

Ibuku Bermata Satu


Alkisah...

Ketika anak laki-lakinya pergi sekolah SD, si ibu datang ke sekolah untuk melihat anaknya. Tapi apa yang terjadi, si anak laki-lakinya jadi malu karena diolok-olok oleh teman-teman, karena dia mempunyai ibu bermata satu. Sesampai di rumah si ibu dimarahin oleh si anak. Sejak itu si ibu tidak dibolehkan ketemu orang-orang lain agar si anak tidak malu.

Setelah anaknya dewasa, si anak telah bekerja dan sukses, dan sudah berkeluarga dan mempunyai istri yang cantik dan anak yang lucu.... si ibu rindu ingin bertemu dengan anak dan cucunya. Sesampai di depan pintu rumah anak laki-lakinya, dia diusir oleh anaknya sendiri, seraya berkata: “untuk apa kamu datang kesini orang tua bermata satu, kamu telah menakutkan anak-anakku” kata si anak. Akhirnya, si ibu pulang dengan bersedih hati. Dia akhirnya hanya melihat cucu-cucunya di depan pagar, lalu pergi.

Sekian lama waktu berlalu, si ibu akhirnya sakit dan sepertinya tidak akan lama lagi umurnya. Dia memberi tahukan berita ini kepada anak laki-lakinya itu, bahwasanya dia sedang sakit parah. Tapi, si anak laki-lakinya tetap tidak mau ketemu ibunya. Ajalnya pun menjemputnya.

Selang beberapa waktu, si istri dari si anak laki-laki bertanya ke suaminya: “mengapa kamu tidak datang ke rumah ibumu?”


Dia menjawab: “saya sedang sibuk”. Tapi akhirnya, dia dibujuk oleh istrinya, agar pergi ke rumah ibunya tersebut sekali saja karena ibunya sudah tiada.

Akhirnya si anak laki-laki pergilah ke rumah almarhum ibunya, dia masuk ke rumah yang telah lama dia tinggalkannya, dan ada secarik kertas yang ditinggalkan oleh ibunya berisi: "anakku, aku sangat bahagia melihatmu dari kecil, sampai dewasa dan mlenjadi sukses sekarang ini. ketahuilah nak, bahwasanya kamu kecil hanya mempunyai mata satu, aku telah merelakan mata yang satu lagi diberikan kepadamu, agar kamu bisa hidup bahagia nantinya".

Si anak akhirnya, menanggis sijadi-jadinya: “oh..ibu.............maafkan aku selama ini”.
(cerita ini saya ambil dari google, dengan sedikit perubahan)


Bro..sist..

Saya tidak sedang membuat anda menangis atau terharu dengan cerita ini. Saya hanya berdoa agar kita tidak mengalami hal yang sama dengan anak laki-laki tersebut. Sadarkah, betapa luar biasanya orang tua kita? Yang dengan penuh kasih sayang merawat hingga kita sebesar ini? mungin kalimat itu sudah sering anda dengar namun sudahkah kita memberi respon yang baik atas kalimat itu?

Mari, mulai saat ini kita memberikan bagian kita sebagai seorang anak kepada orang tua kita. Secara penuh dan utuh. Kita tidak tengah mencoba membayar hutang atas apa yang sudah dilakukan orang tua kita bagi kita, kita hanya sedang berusaha menjadi anak yang penuh dengan kasih, agar penyesalan tidak menghampiri kita.

Jesus Bless

4 komentar:

  1. wah...ga bisa comment apa2 bos..ibu,mama,mami,bunda..cma kasih Tuhan yg bisa melebihi kasih tulusmu itu..

    ky'e q pernah denger cerita yg mirip sama ini..tp emang beda situasi dan kondisinya..

    "berusaha menjadi anak yang penuh dengan kasih, agar penyesalan tidak menghampiri kita"

    GB

    BalasHapus
  2. iya mas/mb...ego muda masih sering membawa kita terjatuh..tapi semoga kita bersegera untuk tidak melakukan itu
    Jesus Bless

    BalasHapus

Technology Blog