Kamis, 12 April 2012

Lemper atau Arem-arem??

 Dari dua makanan ini mana yang lebih anda suka? Lemper atau Arem-arem? Bagi sebagian besar orang (khususnya etnis Jawa) pasti memahami dengan persis perbedaan kedua makanan ini, tapi yang luar jawa mungkin tidak tahu beda jelas dari kedua makanan itu. Secara kasat mata kedua makanan ini bentuk dan penampakannya sama, yakni sama-sama dibungkus dengan daun pisang lalu kedua ujungnya di tujuk pakai lidi (walau sekarang sudah banyak yang pakai streples). Namun yang menjadi pembeda adalah ketika kita sudah membuka bungkusan itu. Lemper berisi beras ketan sedang Arem-arem berisi beras biasa (nasi). Lemper biasanya berisi abon sedang Arem-arem biasanya berisi telur puyuh atau daging, walau sekarang banyak variasi yang biasa kita temui isi dalam kedua makanan ini. untuk ukuran, Arem-arem biasanya berukuran lebih besar dari pada lemper (saya tidak tahu alasannya mengapa). Nah, bagi yang belum pernah melihat atau merasakan, silahkan dibayangkan sendiri ya…
Keduanya sama enaknya, tapi jika boleh memilih maka pilihan saja lebih condong ke Arem-arem, entah kenapa yang jelas saya lebih suka dari pada lemper. Bagaimana dengan anda?

Mungkin aneh, mengapa saya tiba-tiba menulis tentang kedua makanan ini. sederhana, yang ingin saya sampaikan adalah mengenai pilihan. Jika kita hanya mendapat satu kesempatan untuk memilih, makan mana yang akan kita pilih dari kedua makanan yang sama-sama enak tersebut, dan mungkin juga sama-sama kita sukai tersebut?

Tidak sama persis memang, tapi sedikit banyak kita akan sering menemui pilihan-pilihan yang dilematik seperti ini dalam perjalanan kehidupan kita. Kita dituntut untuk memilih satu dari beberapa hal yang terlihat sama penting dan sama baiknya bagi kita. Pilihan sekolah, pilihan kerja, pilihan pacar, pilihan pasangan hidup, dan lainnya akan kita hadapi. Bahkan hal yang lebih sederhana dapat kita lihat, seperti ketika sedang hendak pergi, kita akan memilih juga antara kemeja putih dan kemeja biru. Ketika sedang sakit, kita akan memilih antara obat A dan obat B. Ketika malam, kita memilih tidur jam 9 atau jam 12. Ini semua tentang pilihan.

Bro…sist…
Ketika kita sedang berada pada posisi tersebut, posisi memilih, sudahkah Tuhan menjadi pribadi yang kita libatkan dalam usaha kita memilih? Atau kita sering kali masih menggunakan rasio kita sendiri untuk menentukan pilihan tertentu?

Memang benar, ketika hendak makan Lemper atau Arem-arem kita tidak perlu meminta dan menunggu jawaban dari Tuhan untuk mengetahui mana makanan yang seharusnya kita makan. Tapi untuk hal lain?
Yang sedang ingin saya sampaikan adalah mari saat ini kita belajar untuk berdoa dan mengajak Tuhan terlibat dalam setiap putusan peilihan-pilihan kehidupan kita. Agar kita tidak salah memilih, karena Dia yang memiliki kehidupan kita dan Dia tahu atas semua hal yang terbaik bagi kehidupan kita
Jesus Bless

(renungan mengenai PILIHAN akan ditambah terus di kesempatan yang lain)

0 comments:

Posting Komentar

Technology Blog