Sabtu, 28 September 2013

Realita CINTA dan PELAYANAN pada REMAJA (part 2)

rsrsdr Sekarang apa yang sedang kita rasakan? Seusia sekarang, saya sedikit banyak yakin bahwa kita mulai (pasti) bertanya tentang pasangan hidup kita kelak. Benarkah? Secara tidak sadar kita akan melakukan diskriminasi yang sangat lembut dengan memberikan perhatian yang berbeda antara satu rekan dengan rekan yang lain. Tenang saja, ini bukan gambaran penghakiman yang akan membuat kita berdosa. Ini hanya proses alami yang memang akan terjadi jika kita tengah mengalami jatuh cinta.

Jika saya boleh mencoba memaparkannya, maka yang terjadi seringnya adalah seperti ini

1. Cari....

Ini keadaan yang paling logis terjadi. Ketika sedang menaruh perhatian yang lebih pada salah seorang teman, kita cenderungng terdorong untuk menjadi seseorang dengan rasa ingin tahu yang sangat tinggi tentang dirinya. Hal umum yang sering kita ketahui adalah, sekarang dia sedang apa, lagi dimana, dan satu pertanyaan basi yang paling legendaris “kamu sudah maem?”

Segala sesuatu tentang dia menjadi sangat penting, bahkan kita akan terbiasa mulai mendramatisir semua tentang dia. Contohnya ketika si dia tidak dengan segera membalas sms kita, maka kita cenderung langsung berfikiran yang Parno dan aneh-aneh, mungkin dia ketiduran, mungkin dia sedang pergi dengan temannya, atau jangan-jangan dengan temen spesialnya? Atau dia sedang disandera penculik? Mungkin rumahnya kerampokan? Jangan-jangan dia tadi dimakan Anaconda? –mulai ngawur­- namun pada sisi lain, jika dia bisa membalas smes kita dengan cepat dan nyambung, ehmmm, rasanya gimana itu, membuat kita jadi dengan tulus tersenyum sendiri.

2. Salting

Salting merupakan sebuah reaksi minor dari stimulus semu yang membuat penderita jadi berlaku aneh dan tidak wajar atas tingkah lakunya sendiri. Kondisi ini didorong oleh ketidaktahuan atau ketidakpastian dari kebenaran kenyataan yang ada. Hal ini sering menjangkiti seseorang yang tengah jatuh cinta.

Semua yang dilakukan oleh orang yang kita cintai akan menjadi stimulus semu yang membingungkan kita untuk bertindak normal. Perasaan jadi sering menebak-nebak tentang apa maksud yang dilakukan oleh si dia. Contohnya jika tiba-tiba dia mengedipkan mata ketika memandang kita, maka biasanya kita mengira dia menggoda kita, padahal sesungguhnya matanya kelilipan. Ketika dia tersenyum kepada kita, kita mengira dia mengirim sinyal cinta, padahal dia tidak bermaksud apa-apa. Jika tiba-tiba dia menepuk pundak kita dari belakang, maka kita merasa bergetar dan tiba-tiba jadi aneh, padahal itu karena dari tadi kita dipanggil tidak mendengar sehingga dia merasa perlu untuk menepuk pundak kita.

Ada banyak lagi tentu kasus saling yang sering kita lihat dan kita alami, hanya jika ingin lebih detail, maka bertanyalah pada dirimu sendiri J

3. Super Perhartian

Jika ada perubahan yang tiba-tiba, itu adalah ketika racun cinta membuat kita jadi sangat perhatian kepada dia. ada batas logis yang sering kali kita acuhkan dan lebih mengutamakan keadaan yang menyangkut tentang dia, padahal kadang kita yang lebih membutuhkan daripada dia. Contohnya, jika sedang pergi dengan teman yang lain dan kemudian turun hujan, dan jika kebetulan kita membawa jas hujan, maka bukankah kita berfikir jika jas hujan itu lebih baik dia yang memakainya? Padahal kemarin kita habis “masuk angin”. Jika kita lagi jajan bareng untuk beli minuman ketika cuaca sangat panas, bukankah jika kita juga berfikir untuk membelikan dia? padahal kadang kita tidak punya banyak uang. Jika dia sedang dalam kegiatan yang padat dan pulang terlalu sore, kita selalu minta dia untuk segera mandi karena keburu dingin, padahal kita sendiri juga belum mandi. Ketika sudah malam, kita meminta dia untuk segera belajar, padahal kita sendiri terus membaca ulang sms dari dia tadi siang.

Perhatian ini muncul secara otomatis ketika kita sedang jatuh cinta. Muncul karena naluri semata yang berusaha memastikan bahwa dia baik-baik saja diikuti dengan cara mengacuhkan semua hal yang sebenarnya lebih penting dalam dirinya sendiri. Ahh indahnya jika kita sedang berada dalam fase ini

4. Kelemahan --- Kekuatan

Ini adalah bagian akhir dari perubahan sikap atau pandangan yang biasanya dialami oleh mereka yang tengah jatuh cinta. Ini hal yang sangat baik, karena kita akan belajar menjadi lebih baik dari semua sikap kehidupan yang kita miliki sebelumnya. Bagian ini menyentuh dua sisi besar tapi dilihat dari satu sudut yang sama (yaitu diri kita). Yaitu

a. Untuk diri sendiri

Ini merupakan perubahan diri yang tiba-tiba menjadi kebutuhan mendesak yang harus segera kita penuhi. Maksudnya adalah kita akan berusaha mengubah diri kita menjadi pribadi yang lebih baik agar kita bisa menarik perhatian si dia. Kita akan beranjak jauh dari kebiasaan lama kita dan mencoba membentuk kebiasaan baru. Contohnya saja, seseorang tidak pernah menggunakan parfum ketika main tapi karena demi idamannya, dia akan menggunakan parfum. Seseorang yang tadinya jarang mandi, tiba-tiba menjadi rajin mandi sejumlah batas wajar atau selebihnya (normal 2x sehari, bahkan bisa 4x sehari) karena ingin tampil cakep didepan idolanya. Intinya, kita akan berubah untuk menjadikan diri lebih baik dan baik lagi hingga akhirnya mampu menarik perhatian si dia.

Kita akan membuka diri dengan banyak hal baru, hal yang sering kali tak masuk akal dan tak mungkin kita lakukan, tapi kenyataannya kekuatan cinta mampu membuat kita melakukan itu semua. Setiap hari selalu ada dia yang menjadi semangat untuk kembali berusaha menjadi lebih baik. Apalagi jika dapat ucapan selamat pagi dari si dia, tentu kita akan semakin bersemangat lagi untuk kembali berjuang.

b. Untuk si dia

Ini merupakan sisi lain dari energi positif cinta yang kita dapatkan. Sudah kita ketahui betapa cinta mampu membuat diri kita mengusahakan perubahan yang baik. Energi ini yang kemudian mendorong kita untuk memiliki kecenderungan pola fikir yang selalu berusaha melihat semua yang ada dalam diri si dia sebagai hal yang baik.

Mungkin dia seorang yang malas, mungkin dia seorang yang jarang mandi, mungkin dia orang yang tidak pandai, dan sebagainya. Percayalah, semua itu tidak akan pernah nampak menjadi masalah yang sangat serius bagi kita. Semua akan terlihat biasa saja dan itu semua bukan hal yang mengganggu. Benar? Kita akan terlatih untuk memiliki hati yang baik dengan mencoba menerima apa adanya tanpa syarat apapun, jelas ini adalah hal yang sangat baik.

Tapi kemudian kita bisa terancam dengan ini, jika tidak dengan bijak kita mengelola perasaan ini maka kita akan terancam semakin melukai diri kita sendiri. Seringkali kita jadi membabi buta dengan dirinya, sehingga kita bisa tertular hal yang menjadi sifat buruk dari si dia. Maka kita perlu bijak mengelola fase ini.

Antara Cinta dan Pelayanan

Pada bagian ini kita hanya akan melihat gambaran sederhana tentang kemungkinan logis apa yang sering terjadi dalam dunia pelayanan jika sudah ada cinta didalamnya.

Memang, pada dasarnya kita haruslah melihat diri kita sendiri. Maksudnya, kita harus bertanya kepada diri kita apakah kita sudah benar-benar siap untuk jatuh cinta atau belum siap. Karena dengan jatuh cinta dalam persekutuan, hanya akan ada 2 kemungkinan yang kita miliki

1. Semakin Kuat

Gejala jatuh cinta yang ada akan membantu kita menjadi seseorang yang lebih baik. Seperti yang sudah dijelaskan, kita tentu akan berjuang mati-matian agar dapat menjadi lebih baik. Tentu hal ini menjadi daya yang sangat baik dan positif. Dengan senang hati kita akan datang lebih awal dalam persekutuan untuk membantu rekan yang piket menyiapkan perlengkapan persekutuan, dan kita akan bahagia untuk pulang paling akhir dan merapikan semua perlengkapan setelah selesai persekutuan.

Karena dia, dalam kondisi lelahpun kita pasti akan meyakinkan diri bahwa kita masih kuat untuk terus berkegiatan. Kita akan menutup kesempatan diri untuk mengeluh dan menyerah dalam pelayanan yang kita lakukan. Pada kondisi lain, mungkin tiba-tiba kita akan jadi rajin membaca Alkitab, Sate, bahkan berani memberikan pendapat didepan rekan lain ketika persekutuan berlangsung. Hari lepas hari kita akan terus termotivasi untuk menjadi hebat dalam pelayanan dan kegiatan kita digereja.

Kenyataannya, dia membantu kita menemukan semangat diri kita untuk berubah menjadi anak yang lebih rajin, baik, dan dewasa.

2. Semakin Loyo

Pelayanan memerlukan banyak stimulus baik agar dapat dijalani dengan sukacita. Inilah mengapa kita perlu sekali menjaga iklim yang kondusif diantara rekan pelayanan kita. Jika suasana baik, maka kita juga bisa menikmati pelayanan kita.

Situasi sulit sering dihadapi oleh remaja yang tengah jatuh cinta, tapi dia malah terjebak pada situasi yang merugikan dia. Maksudnya, kita akan sering tidak dalam kondisi emosi yang baik dengan pelayanan kita jika kondisi cinta kita tidak sedang stabil. Bisa saja karena sedang arahan dengan si dia, kita jadi ogah – ogahan untuk pelayanan. Mood kita tiba-tiba bisa jadi anjlok karena tidak nyaman. Gerakan choir jadi kacau, chord gitar jadi lupa semua, jadi pembawa acara permainan juga jadi jutek. Bukankah ini sangat merugikan?

Lantas bagaimana?

Ini menjadi pertanyaan kebutuhan yang harus segera kita jawab karena mungkin ini menjadi sesuatu yang mengancam pelayanan kita jika tidak segera kita sikapi dengan baik. Pada akhirnya yang akan menjadi pilihan adalah kita dituntut untuk dengan serius apakah kita memang benar-benar sudah siap untuk jatuh cinta. Memang benar, sering kali cinta datang tanpa pernah mengenal situasi dan waktu, tapi pada akhirnya bukankah kita memiliki pilahan yang mutlak untuk menyikapi perasaan tersebut? Jika toh memang belum siap, untuk apa kita memaksakan diri untuk sesuatu yang kita tahu pasti akan merugikan diri kita sendiri? Tapi jika merasa siap, kita juga harus memegang komit untuk siap juga menghadapi segala kemungkinan yang muncul dari rasa cinta yang kita hidupi, risih, sakit hati, penolakan, dsb, kita harus siap untuk hal tersebut.

Kemudian, yang menjadi jawaban paling utama dari kemungkinan tiap resiko adalah “pembenaran motivasi” awal. Motivasi awal akan menjadi penentu dari sikap kita. Kita perlu bertanya kepada diri kita sendiri, apa motivasi kita ketika kita memutuskan untuk ambil bagian dalam pelayanan? Apakah karena murni talenta? Dorongan pacar? Terpaksa? Atau karena memang benar-benar kita membangun dasar pelayanan kita pada Kristus?

Jadi jangan heran jika kita akan menjadi marah dan loyo ketika kita mendapati masalah dalam pelayanan kita (soal hati-red) karena ternyata dasar pelayanan yang kita miliki adalah salah. Tapi disisi lain, sekeras apapun masalah atau problem yang ada, tentu tidak akan mempengaruhi pelayanan kita jika kita membangun diatas dasar yang tepat, yakni pada Kristus. (1 Kor 3 : 10 – 23)

Baiklah sekarang kita memiliki waktu yang cukup untuk melihat semua kejadian dari banyak sisi, agar kita menjadi bijaksana dan siap menjadi dewasa atas segala tindakan apapun yang kita lakukan. Pelayanan yang kuat adalah pelayanan yang muncul atas dasar rasa ucapan syukur kita kepada Allah yang hidup, karena DIA memberikan kasih yang sempurna kepada orang berdosa seperti kita.

Jadi mari belajar untuk tidak terus-menerus menjadi seseorang yang mudah patah semangat. Teruslah belajar dari peristiwa kehidupanmu, belajar dari rasa sakit juga belajar dari rasa bahagia. Dan biarlah kiranya kasih Allah senantiasa menyertai pelayanan kita. Amin

Read More >>

Senin, 09 September 2013

ada ALKITAB di jalanan, maka BERSYUKURLAH…..

sdsd Terbangun dari tempat tidur, bergegas dan langsung menuju ke KM untuk mandi. Hari ini bangun sedikit kesiangan, sisa rasa capek tadi malam masih sangat terasa. Setelah Saat Teduh, biasanya saya selalu menyempatkan untuk membuka Laptop dan otak-atik, tapi pagi ini tidak, saya memilih untuk merebahkan diri di suduk tempat tidur dengan sarung dari bapak yang saya gunakan untuk selimut. Dan saya tertidur….

Jadwal hari ini sudah tersusun dengan cukup rapi. Jam 09.00 – 10.00 bertugas jadi Keyboardist Ibadah Siang di GKJ Jebres. Sesaatnya ada sekitar 30 menit untuk beristirahat karena jam 10.30. – 12.00 harus kembali memberi les gitar bagi beberapa remaja PRKJ yang rindu belajar bermain musik. Setelahnya di ajak temen untuk berbelanja beberpa keperluan.

Les Gitar

Hari ini yang datang les gitar lumayan banyak, 12 anak. seperti biasa setelah doa kelas langsung dibagi menjadi 2, kelas kecil dan besar. Kelas kecil mendapat materi untuk membiasakan pindah chord, masih seputar pada G – Em – C – D. Sedang murid kelas besar harus digenjot dengan materi minggu lalu dan harus melahap materi melodi yang lumayan sulit. Perbedaan ini yang harus membuat saya wira-wiri ke masing-masing ruang. Melelahkan, tapi saya hanya berusaha menjadi mentor yang baik bagi mereka. Nice, kebingungan mereka, semangat mereka, keluguan mereka, yang semakin membuat saya yakin untuk terus setia menemani mereka belajar gitar.

Belanja dan Makan Siang

Sejenak dirumah dan segera berangkat lagi untuk belanja. Tinggal nunggu dijemput, dan langsung berangkat. Kami mencari beberapa keperluan untuk perbaikan handphone kami. tidak terlalu lama karena kami hanya mencari yang kami butuhkan, membeli, dan langsung pulang. Sebelum pulang kami menyempatkan diri untuk mencari makan siang, karena memang kami sangat kelaparan saat itu. Bakso menjadi pilihan kami. Dan ketika tiba dirumah makan kami akhirnya memesan lebih banyak, bakso, es campur, dan segelas es teh. Dengan lahap kami berdua makan, walau sejujurnya perut seolah berontak karena kami sudah kenyang.

Bergegas kami pulang, karena memang sudah sore dan saya sudah sangat kecapean. sepanjang jalan pulang kami hanya banyak berbicara yang terkadang omong kosong atau sekedar hanya bercanda. Hingga akhirnya pada salah satu perempatan jalan raya ada kejadian luar biasa yang menggetarkan hati saya, iya benar, menggetarkan hati saya

Sejenak sebelum kami harus berhenti karena lampu merah, secara tidak sengaja saya menoleh di kiri, dan apa yang saya lihat adalah hal yang hebat. Di salah satu emperan toko yang tutup, saya melihat seorang ibu dengan tenang SEDANG MEMBACA ALKITAB. Sempat ragu, tapi jarak yang tidak terlalu jauh membuat saya yakin bahwa saya tidak salah melihat jika yang sedang dibacanya adalah ALKITAB. hati saya benar-benar bergetar.

Seolah dia tidak memperdulikan lalu lalang jalanan yang cukup terik dan sangat bising. Bibirnya terus bergerak seperti tengah membaca sesuatu. Ahh, sungguh indah Tuhan. Belum hilang rasa kagum saya, saya kembali dibuat bergetar dengan ibu itu, ketika dengan tulus ia memijit kaki seorang lelaki tua yang tertidur disebelahnya, saya tidak bisa memastikan tapi saya menduga lelaki itu adalah suaminya. Berharap bisa membagi berkat, saya kemudian memberi tahu kepada teman saya, dan dia juga nampak sangat terkagum dengan apa yang kami lihat. TUHAN ENGKAU SANGAT LUAR BIASA

Pemandangan sangat indah yang hanya bisa saya nikmati selama 60 detik saja dan kami pun berlalu

Sore ini saya belajar banyak hal, ada beberapa hal yang terus saya pergumulkan dan renungkan dalam hati saya…..

1. Membaca Alkitab, jelas bukan sesuatu yang jauh dari kehidupan saya. Alkitab tidak pernah lepas dari keseharian saya. Minimal saya akan membaca Alkitab ketika pagi saya saat teduh serta saya masih berusaha rutin untuk bisa bible reading tiap malam sebelum tidur. Sedang pada kegiatan yang lain tentu itu bisa bertambah. Saya sudah cukup dekat dengan Alkitab kan?? TAPI TUNGGU DULU seolah hal itu runtuh begitu saja ketika melihat ibu itu, Saya membaca Alkitab pada kondisi “save”, semua terkendali dengan sangat baik, tenang, teduh, sepi, dan pada waktu yang sangat mendukung. Tapi yang dilakukan ibu itu dengan gagah “mempecundangi” pemahaman saya. Tentu bukan soal intensitas atau usaha dalam memahami isi Firman yang sama-sama kami baca tapi yang jelas ibu itu lebih berani, lebih tangguh, dan lebih hebat. Ibu itu menghadapi tantangan yang lebih besar daripada yang saya hadapi. Lalu-lalang pejalan kaki tak di gubrisnya, bising klakson kendaraan tak menghalanginya, terik sinar matahari tak mengalahkanya, bahkan tatap pandangan mata dari orang yang melihatnya tidak mampu memupuskan keinginannya untuk membaca Alkitab tersebut.

2. Ini hal yang sangat penting yang sempat menjadi bahan diskusi saya dan teman saya. Hal itu adalah, MENGAPA IBU ITU HARUS SEPERTI ITU?, bukankah dia orang baik? bukankah dia orang yang takut akan Tuhan? bukankah dia orang yang setia? lantas mengapa ibu itu harus hidup dijalanan yang begitu keras dan bahkan mungkin ibu itu tidak memiliki rumah untuk dia berteduh.

Jika menjawab itu hanya karena nasib, maka selesai sudah pertanyaan diatas. Tapi dalam kediaman saya, saya mengetahui banyak hal yang luar biasa.

Tapi tentu ada hal lain yang saya maknai ulang, tentang keberadaan ibu itu. Tentu saja dan saya percaya, ibu itu juga tengah membawa pesan khusus dari DIA yang harus disampaikan kepada SAYA.

Siang itu menjadi satu moment dimana Tuhan kembali mengingatkan saya tentang arti dari sebuah ungkapan syukur yang tulus. Ibu itu mengajari saya untuk menikmati kehidupan dari sisi yang lebih mulia, menghitung dan merenda tiap berkat yang Tuhan beri menjadi satu pola kehidupan yang baik. Siang itu dimana dengan nyaman saya bisa bangun pagi, saya bisa bertugas musik ibadah, saya bisa memberi les gitar, saya bisa belanja, dan bahkan saya bisa makan dengan lebih, tapi kenyataannya yang sering terjadi adalah saya lupa untuk bersyukur. Kesempatan yang mungkin tidak bernah akan ibu itu miliki, bahkan untuk memikirkannyapun tidak. Tapi yang ibu lakukan itu telah mengajari saya untuk terus bersyukur tiap hari dan tanpa henti

Terima kasih tuhan atas pelajaran yang telah Engkau berikan kepadaku melalui ibu itu…..

Read More >>
Technology Blog