Senin, 09 September 2013

ada ALKITAB di jalanan, maka BERSYUKURLAH…..

sdsd Terbangun dari tempat tidur, bergegas dan langsung menuju ke KM untuk mandi. Hari ini bangun sedikit kesiangan, sisa rasa capek tadi malam masih sangat terasa. Setelah Saat Teduh, biasanya saya selalu menyempatkan untuk membuka Laptop dan otak-atik, tapi pagi ini tidak, saya memilih untuk merebahkan diri di suduk tempat tidur dengan sarung dari bapak yang saya gunakan untuk selimut. Dan saya tertidur….

Jadwal hari ini sudah tersusun dengan cukup rapi. Jam 09.00 – 10.00 bertugas jadi Keyboardist Ibadah Siang di GKJ Jebres. Sesaatnya ada sekitar 30 menit untuk beristirahat karena jam 10.30. – 12.00 harus kembali memberi les gitar bagi beberapa remaja PRKJ yang rindu belajar bermain musik. Setelahnya di ajak temen untuk berbelanja beberpa keperluan.

Les Gitar

Hari ini yang datang les gitar lumayan banyak, 12 anak. seperti biasa setelah doa kelas langsung dibagi menjadi 2, kelas kecil dan besar. Kelas kecil mendapat materi untuk membiasakan pindah chord, masih seputar pada G – Em – C – D. Sedang murid kelas besar harus digenjot dengan materi minggu lalu dan harus melahap materi melodi yang lumayan sulit. Perbedaan ini yang harus membuat saya wira-wiri ke masing-masing ruang. Melelahkan, tapi saya hanya berusaha menjadi mentor yang baik bagi mereka. Nice, kebingungan mereka, semangat mereka, keluguan mereka, yang semakin membuat saya yakin untuk terus setia menemani mereka belajar gitar.

Belanja dan Makan Siang

Sejenak dirumah dan segera berangkat lagi untuk belanja. Tinggal nunggu dijemput, dan langsung berangkat. Kami mencari beberapa keperluan untuk perbaikan handphone kami. tidak terlalu lama karena kami hanya mencari yang kami butuhkan, membeli, dan langsung pulang. Sebelum pulang kami menyempatkan diri untuk mencari makan siang, karena memang kami sangat kelaparan saat itu. Bakso menjadi pilihan kami. Dan ketika tiba dirumah makan kami akhirnya memesan lebih banyak, bakso, es campur, dan segelas es teh. Dengan lahap kami berdua makan, walau sejujurnya perut seolah berontak karena kami sudah kenyang.

Bergegas kami pulang, karena memang sudah sore dan saya sudah sangat kecapean. sepanjang jalan pulang kami hanya banyak berbicara yang terkadang omong kosong atau sekedar hanya bercanda. Hingga akhirnya pada salah satu perempatan jalan raya ada kejadian luar biasa yang menggetarkan hati saya, iya benar, menggetarkan hati saya

Sejenak sebelum kami harus berhenti karena lampu merah, secara tidak sengaja saya menoleh di kiri, dan apa yang saya lihat adalah hal yang hebat. Di salah satu emperan toko yang tutup, saya melihat seorang ibu dengan tenang SEDANG MEMBACA ALKITAB. Sempat ragu, tapi jarak yang tidak terlalu jauh membuat saya yakin bahwa saya tidak salah melihat jika yang sedang dibacanya adalah ALKITAB. hati saya benar-benar bergetar.

Seolah dia tidak memperdulikan lalu lalang jalanan yang cukup terik dan sangat bising. Bibirnya terus bergerak seperti tengah membaca sesuatu. Ahh, sungguh indah Tuhan. Belum hilang rasa kagum saya, saya kembali dibuat bergetar dengan ibu itu, ketika dengan tulus ia memijit kaki seorang lelaki tua yang tertidur disebelahnya, saya tidak bisa memastikan tapi saya menduga lelaki itu adalah suaminya. Berharap bisa membagi berkat, saya kemudian memberi tahu kepada teman saya, dan dia juga nampak sangat terkagum dengan apa yang kami lihat. TUHAN ENGKAU SANGAT LUAR BIASA

Pemandangan sangat indah yang hanya bisa saya nikmati selama 60 detik saja dan kami pun berlalu

Sore ini saya belajar banyak hal, ada beberapa hal yang terus saya pergumulkan dan renungkan dalam hati saya…..

1. Membaca Alkitab, jelas bukan sesuatu yang jauh dari kehidupan saya. Alkitab tidak pernah lepas dari keseharian saya. Minimal saya akan membaca Alkitab ketika pagi saya saat teduh serta saya masih berusaha rutin untuk bisa bible reading tiap malam sebelum tidur. Sedang pada kegiatan yang lain tentu itu bisa bertambah. Saya sudah cukup dekat dengan Alkitab kan?? TAPI TUNGGU DULU seolah hal itu runtuh begitu saja ketika melihat ibu itu, Saya membaca Alkitab pada kondisi “save”, semua terkendali dengan sangat baik, tenang, teduh, sepi, dan pada waktu yang sangat mendukung. Tapi yang dilakukan ibu itu dengan gagah “mempecundangi” pemahaman saya. Tentu bukan soal intensitas atau usaha dalam memahami isi Firman yang sama-sama kami baca tapi yang jelas ibu itu lebih berani, lebih tangguh, dan lebih hebat. Ibu itu menghadapi tantangan yang lebih besar daripada yang saya hadapi. Lalu-lalang pejalan kaki tak di gubrisnya, bising klakson kendaraan tak menghalanginya, terik sinar matahari tak mengalahkanya, bahkan tatap pandangan mata dari orang yang melihatnya tidak mampu memupuskan keinginannya untuk membaca Alkitab tersebut.

2. Ini hal yang sangat penting yang sempat menjadi bahan diskusi saya dan teman saya. Hal itu adalah, MENGAPA IBU ITU HARUS SEPERTI ITU?, bukankah dia orang baik? bukankah dia orang yang takut akan Tuhan? bukankah dia orang yang setia? lantas mengapa ibu itu harus hidup dijalanan yang begitu keras dan bahkan mungkin ibu itu tidak memiliki rumah untuk dia berteduh.

Jika menjawab itu hanya karena nasib, maka selesai sudah pertanyaan diatas. Tapi dalam kediaman saya, saya mengetahui banyak hal yang luar biasa.

Tapi tentu ada hal lain yang saya maknai ulang, tentang keberadaan ibu itu. Tentu saja dan saya percaya, ibu itu juga tengah membawa pesan khusus dari DIA yang harus disampaikan kepada SAYA.

Siang itu menjadi satu moment dimana Tuhan kembali mengingatkan saya tentang arti dari sebuah ungkapan syukur yang tulus. Ibu itu mengajari saya untuk menikmati kehidupan dari sisi yang lebih mulia, menghitung dan merenda tiap berkat yang Tuhan beri menjadi satu pola kehidupan yang baik. Siang itu dimana dengan nyaman saya bisa bangun pagi, saya bisa bertugas musik ibadah, saya bisa memberi les gitar, saya bisa belanja, dan bahkan saya bisa makan dengan lebih, tapi kenyataannya yang sering terjadi adalah saya lupa untuk bersyukur. Kesempatan yang mungkin tidak bernah akan ibu itu miliki, bahkan untuk memikirkannyapun tidak. Tapi yang ibu lakukan itu telah mengajari saya untuk terus bersyukur tiap hari dan tanpa henti

Terima kasih tuhan atas pelajaran yang telah Engkau berikan kepadaku melalui ibu itu…..

0 comments:

Posting Komentar

Technology Blog